Resume Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa
Pendidikan
Disampaikan oleh dosen MPJ, Bapak Amril
Muhammad, S.E, M.Pd.
Mengenai Konsep Dasar Pemasaran, resume
perkuliahan pertemuan ke-3, pada hari selasa, tanggal 18 Februari 2014
Dalam pertemuan sebelumnya telah dibahas
bahwa dalam jasa adalah jenis suatu produk yang bersifat tidak berwujud, yaitu
berupa pelayanan (services).
Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan
adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen
atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer
kepemilikan.
Berikut adalah konsep dasar jasa menurut
ahli:
1. Zenthaml and Bitner, 1996
Service is all economic activities whose
outputs is not physic product or contruction is generally consumed at that time
it is produced, and provides added value in forms (such as convenience,
amusement, comfort of health. (Jasa adalah semua kegiatan ekonomi yang hasilnya
bukan berupa produk fisik atau yang pada umumnya di dikonsumsi bersamaan dengan
produksi, dan memberikan nilai tambah dalam bentuk (kenyamanan, hiburan,
kenyamanan kesehatan).
2. Kottler, 1996
Jasa adalah kegiatan atau manfaat yang
disediakan oleh kelompok kepada orang lain yang sifatnya intangible dan
hasilnya tidak dapat dimiliki (ownership of anything), produknya bisa jadi
berhubungan atau tidak berhubungan dengan fisik.
Produk jasa memiliki karakteristik unik
yang membedakannya dari produk barang. Karakteristik yang paling sering
dijumpai dalam jasa dan pembeda dari barang pada umumnya adalah;
- Intangibility
Tidak dapat di rasa, di raba, di cium, di
dengar sebelum jasa itu di beli -> menggambarkab kinerja
Pelanggan membeli jasa; bisa di konsumsi tapi
tidak bisa dimiliki.
Kualitas jasa tampak pada: tempat, orang, bahan-bahan
(peralatan dan sebagainya), harga dan simbol.
Tugas penyedia jasa: bagaimana menyediakan
bukti, berusaha memperlihatkan bukti yang tidak terlihat.
(Levit, 1977)
- Inseparability
Jasa dijual dulu, lalu di produksi dan
dikonsumsi secara bersamaan. interaksi penyedia dan pelanggan mempengaruhi
hasil jasa.
kunci sukses jasa terletak pada kualitas
penyedia da keterlibatan pelanggan.
Fasilitas pendukung dan pemilihan lokasi
penyediaan jasa menjadi pertimbangan utama pelanggan.
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud,
berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, dicicipi atau disentuh seperti
yang dapat dirasakan dari suatu barang. (Payne, 2001:9)
- Variability
Bentuk hasil (outputs) tidak standar
(nonstandardized output); variasi bentuk, kualitas jenis.
Penyebabnya adalah kerjasama pelanggan,
motivasi penyedia layanan, beban kerja perusahaan.
(Boove, Houtson dan Till, 1995)
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kualitas jasa: investasi personil, standarisasi proses, memantau kepuasan
pelanggan.
Costumization -> desain kebutuhan
pelanggan.
Menurut Payne, 2001:9, disebutkan bahwa
karakteristik jasa adalah
Heterogenitas:
Jasa merupakan variabel non – standar dan
sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka
tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini
dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala
perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.
Tidak dapat dipisahkan antara proses produksi dan konsumsi:
Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada
saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Berarti,
konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya, sehingga konsumen melihat
dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses produksi tersebut.
-Perishability
komoditas jasa tak tahan lama, tak dapat
disimpan.
Bisa disimpan dalam bentuk reservasi, karena
permintaan pelanggan bervariasi dipengaruhi oleh musim.
(Jasa tidak mungkin disimpan dalam
persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang
lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli jasa).
Kunci Sukses Perusahaan Jasa:
1. Renewing the service offering
(pembaharuan pelayanan)
2. Localizing the point of service system
(sistem pelayan dengen berada di beberapa titik lokasi)
3. Leveraging the service contract (adanya
kesepakatan, komitmen ataupun asuransi)
4. Using information power strategically
(menggunakan kekuatan informasi yang strategis)
5. Determining ythe strategic value of a
service business (Nilai strategis yang mempengaruhi pelayanan bisnis)
Salah satu contoh perusahaan jasa adalah Bank.
Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi para nasabah. (nasabah sebagai pelanggan). Produk yang dijual oleh bank adalah produk jasa, jasa menyimpan uang, jasa memberi pinjaman, jasa transfer uang, dsb
Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi para nasabah. (nasabah sebagai pelanggan). Produk yang dijual oleh bank adalah produk jasa, jasa menyimpan uang, jasa memberi pinjaman, jasa transfer uang, dsb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar