MANAJEMEN PIUTANG
Konsep Piutang
Piutang adalah tagihan
kepada pihak lain dengan jangka waktu yg telah ditentukan sebagai akibat adanya
penjualan kredit.
Menurut Ahli:
Martono dan Harjito (2007 : 95):
Piutang dagang merupakan tagihan
perusahaan kepada pelanggan/pembeli atau pihak lain yang membeli produk
perusahaan.
Smith (2005 : 286):
Piutang dapat didefinisikan dalam arti luas sebagai
hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang, dan jasa. Namun, untuk
tujuan akuntansi, istilah ini umumnya diterpakan sebagai klaim yang diharapkan
dapat diselesaikan melalui penerimaan kas.
Van Horne dan Wachowicz, 2005:
Piutang dagang adalah sejumlah uang yang dialihkan
kepemilikannya kepada suatu perusahaan oleh para pelanggan yang telah membeli
barang atau jasa secara kredit.
Piutang adalah klaim
terhadap sejumlah uang yang di harapkan akan di peroleh pada masa yang akan
datang Jenis piutang antara lain:
1. Piutang dagang
2. Wesel tagihan
3. Piutang lain
Piutang merupakan bagian
dari aset lancar. Aset lancar merupakan aset yang di harapkan akan terealisasi
dalam siklus aset operasi berjalan apa bila di tinjau dari sumber terjadinya, Menurut
Soemarso (2002:338) piutang di golongkan menjadi
dua kategori :
- Piutang usaha, piutang usaha adalah: Perusahaan mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain dengan adanya hak klaim ini perusahaan dapat menuntut pembayaran dalam bentuk uang atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak dengan siapa ia berpiutang”. Piutang usaha timbul dari penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa kepada pelanggan. Transaksi paling umum yang menciptakan Piutang Usaha adalah penjualan barang dan jasa secara kredit. Piutang tersebut di catat dengan mendebit akun piutang usaha. Piutang Usaha semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu relatit pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang usaha di klasifikasikan di neraca sebagai aktiva lancar.
- Piutang lain – lain biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. Jika piutang ini diharapkan akan tertagih dalam 1 tahun, maka piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Jika penagihanya lebih dari 1 tahun maka piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan dilaporkan dibawah judul investasi. Piutang lain – lain (other receivable) meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.
Penggolongan piutang dan
umur piutang dapat digolongkan ke dalam 4 jenis, yaitu:
a. Piutang lancar adalah piutang yang diharapkan ter tagihnya dalam 1
tahun atau siklus usaha normal.
b. Piutang tidak lancar adalah tagihan/piutang yang tidak dapat ditagih
dalam jangka waktu 1 tahun.
c. Piutang yang dihapuskan adalah suatu tagihan yang tidak dapat
ditagih lagi dikarenakan pelanggan mengalami kerugian/bangkrut (tidak tertagih).
d. Piutang dicadangkan adalah tagihan yang disisihkan sebelumnya
untuk menghindari piutang tidak tertagih.
Tujuan Penjualan Kredit:
1. Menaikkan volume penjualan dalam suatu periode tertentu.
2. Strategi persaingan, memperbesar market share.
Kebijakan Kredit :
Tujuan mendapatkan laba yang
optimal dengan resiko minimal.
Faktor yang mempengaruhi
besar kecilnya investasi dalam piutang:
1. Volume Penjualan Kredit
2. Syarat pembayaran penjualan kredit
3. Ketentuan tentang Pembatasan Kredit
4. Kebijakan dalam pengumpulan piutang
(Horne and Wachowicz, 1995) Hal2 yg
terkait dalam pengumpulan piutang dan kebijakan kredit adalah:
1. Standar Kredit
Kualitas minimum penilaian kredit dr peminta kredit yg dpt
diterima oleh perusahaan.
Variabel yg hrs dipertimbangkan dlm pemberian kredit :
a. kualitas piutang dagang yg dpt diterima
b. jangka waktu periode kredit
c. potongan tunai untuk pembayaran lebih awal
d. program pengumpulan piutang
2. Termin Kredit
Jangka waktu periode kredit dan potongan tunai yg diberikan jika
dilakukan pembayaran lebih awal
3. Potongan Tunai
Prosentase pengurangan pembayaran dr jumlah bruto penjualan,
karena pembayaran dilakukan dalam periode potongan tunai.
4. Default risk
Kerugian dari piutang dagang tidak tertagih yang mungkin terjadi,
karena pelonggaran standar kredit dan pelambatan waktu pengumpulan piutang.
5. Kebiasaan Membayar para langganan
Kebiasaan untuk membayar
dg menggunakan kesempatan mendapatkan cash discount atau tdk menggunakan
kesempatan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar