Minggu, 30 November 2014

CAPITAL BUDGETING (PENGANGGARAN MODAL)



CAPITAL BUDGETING (PENGANGGARAN MODAL)

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang. Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap. Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa proyek2 dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.
Pentingnya Penggangaran Modal
- Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.
- Penanggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva.

Tahap-Tahap Penganggaran Modal
- Biaya proyek harus ditentukan; Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva.
- Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas).
- Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek.
- Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
- Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya.

Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Misalnya dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga jual mesin lama harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi pada mesin baru.
Dalam prinsip akuntansi yang lazim, biaya bunga modal sendiri tidak boleh diperhitungkan sebagai biaya. Dalam pengambilan keputusan investasi, biaya modal sendiri justru harus diperhitungkan. Analisis biaya dalam keputusan investasi lebih dititikberatkan pada aliran kas, karena saat penelimaan kas dalam investasi memilki nilai waktu uang. Satu rupiah yang diterima sekarang lebih berharga dibandingkan dengan satu rupiah yang diterima di masa yang akan datang. Oleh karena itu, meskipun untuk perhitungan laba perusahaan, biaya diperhitungkan berdasarkan asas akrual, namun dalam perhitungan pemilihan investasi yang memperhitungkan nilai waktu uang, biaya yang diperhitungkan adalah biaya tunai.
Pajak Penghasilan
Karena keputusan investasi didasarkan pada aliran kas, maka pajak atas laba merupakan unsur informasi penting yang ikut dipertimbangkan dalam perhitungan aliran kas untuk pengambilan keputusan investasi. Jika suatau usulan investasi diperkirakan akan mengakibatkan penghematan biaya atau tanbahan pendapatan, maka disisi lain akan mengakibatkan timbulnya laba diferensial, yang akan menyebabkan tambahan pajak penghasilan yang akan dibayar oleh perusahaan. Oleh karena itu dalam memperhitungkan aliran kas keluar dari investasi, perlu diperhitungkan pula tambahan atau pengurangan pajak yang harus dibayar akibat adanya penghematan biaya atau penambahan pendapatan tersebut dan sebaliknya.
Kriteria Penilaian Investasi
Dalam pemilihan usulan investasi, manajemen memerlukan informasi akuntansi sebagai salah satu dasar penting untuk menentukan pilihan investasi. Informasi akuntansi dimasukkan dalam suatu model pengambilan keputusan yang berupa kriteria penilaian investasi untuk memungkinkan manajemen memilih investasi terbaik di antara alternatif investasi yang tersedia.
Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau untuk memilih berbagai macam alternatif investasi atau bisa disebut metode untuk menentukan capital budgeting (penganggaran modal).
Ø  Pay back method
Ø  Average return on investment
Ø  Present value
Ø  Discounted cash flow (Internal Rate of Return)
Ø  Modified Internal Rate of Return (MIRR)
Ø  Profitability Index (PI)

1.            Pay back Method
Dalam metode ini faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup  kembali investasi. Oleh karena itu, dengan metode ini setiap usulan investasi dinilai berdasarkan apakah dalam jangka waktu tertentu yang diinginkan oleh manajemen , jumlah kas masuk atau penghematan tunai yang diperoleh dari investasi  dapat menutup investasi yang direncanakan.
Kelemahan pay back method:
1.      Metode ini tidak memeperhitungkan nilai waktu uang.
2.      Metode ini tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok kembali.
Kelebihan pay back method:
1.      Untuk investasi yang besar resikonya dan sulit diperkirakan, maka metode ini dapat mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi.
2.      Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya paling cepat.
3.      Metode ini merupakan alat yang paling sederhana untuk penilaian usulan investasi.

2.      Average Return on Investment
Metode ini sering disebut Financial statement method, karena dalam perhitungannya digunakan angka laba akuntansi. Kriteria pemilihan investasi dengan metode ini adalah: Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Kelemahan metode rata-rata kembalian investasi:
Belum memperhitungkan nilai waktu uang.
Menitik beratkan maslah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data aliran kas dari investasi
3.  Merupakan pendekatan jangka pendek.

Present Value Method
Teknik net present value (NPV) merupakan teknik yang didasarkan pada arus kas yang didiskontokan. Ini merupakan ukuran dari laba dalam bentuk rupiah yang diperoleh dari suatu investasi dalam bentuk nilai sekarang. NPV dari suatu proyek ditentukan dengan menhitung nilai sekarang dari arus kas yang diperoleh dari operasi dengan menggunakan tingkat keuntungan yang dikehendaki dan kemudian menguranginya dengan pengeluaran kas neto awal.

         NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal

                                         At                            Io        = nilai investasi atau outlays
NPV = -Io + ∑ -------------- ------                 At        = aliran kas neto pada periode          t( 1 + r ) t                             r            = diacount rate
                                                                         t          = umur proyek.

Jikalau NPV dari suatu proyek positif, hal ini berarti bahwa proyek tersebut diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan sebesar jumlah positif dari NPV yang dihitung dari investasi tersebut dan juga bahwa investasi tersebut diharpkan akan menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi daripada tingkat keuntungan yang dikehendaki.
Modified Internal Rate of Return (MIRR)
MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan persent value biaya sama dengan present value nilai terminal,dimana nilai terminal adalah future value dari kas masuk yang digandakan dengan biaya modal.

                        Nilai terminal             S CIFt (1 + k ) n-t
PV Biaya =                                  =
                        (1 + MIRR )n                 (1 + MIRR )n

dimana:
CIF t               : aliran kas masuk pada periode t
MIRR              : modified IRR
n                      : usia proyek
k                      : biaya modal proyek/tingkat keuntungan diinginkan
Nilai terminal : future value dari aliran kas masuk yang digandakan dengan biaya  
  modal/return diinginkan.

Profitability Index (PI)
PI adalah nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi awal dibagi dengan investasi awal.
                                    Nilai tunai penerimaan sesudah investasi awal
             PI =
                                                          Investasi awal

Bila ada beberapa alternatif proyek, manajemen sebaiknya memilih proyek yang memiliki PI lebih besar dari satu dan yang paling tinggi.

Capital Rationing
Capital Rationing merupakan suatu proses tentang bagaimana memilih alternative investasi yang ada, sehingga modal yang dimiliki bisa tertanam dengan profitabilitas yang tinggi.  Dalam hal ini ada dua pendekatan, yaitu dengan IRR dan PV.
Penilaian Investasi dengan Umur (Usia) Ekonomis Berbeda
Ø  Untuk memilih usulan investasi yang memiliki umur ekonomis berbeda dapat dilakukan dengan dua pendekatan: Chain method atau Replacement method dan Equivalent annual cost.
Ø  Langkah-langkah chain method:
1.      Mencari angka kelipatan persekutuan terkecil yang dapat dibagi oleh kedua umur usulan investasi.
2.      Menghitung present value biaya dari masing-masing usulan investasi
Ø  Langkah-langkah equivalent annual cost :
1.      Menghitung present value dari biaya usulan investasi dengan discount rate tertentu.
2.      Mencari annuity factor dari discounted rate yang digunakan untuk menghitung present value investasi yang bersangkutan.
3.      Membagi present value masing-masing usulan investasi (poin 1) dengan (poin 2).
4.      Usulan investasi yang memiliki biaya ekuivalen tahunan terkecil merupakan usulan yang dipilih.

Pengaruh Inflasi Pada Capital Budgeting
Apabila laju inflasi cukup signifikan, maka perlu diperimbangkan dalam keputusan capital budgeting.
Ada dua komponen yang terpengaruh oleh inflasi, yaitu aliran kas masuk dan tingkat penghasilan (rate of return) atau  cost of capital yang diinginkan. Oleh karena itu kedua komponen tersebut perlu disesuaikan. Pedoman  penyesuaiannya adalah sbb:
1.      Kalikan indeks harga dengan aliran kas yang diukur berdasarkan nilai rupiah riil untuk mendapatkan arus kas dengan nilai nominal.
2.      Hitung tingkat penghasilan nominal :

              (1 + tingkat inflasi ) ( 1 + tingkat penghasilan ) – 1

Minggu, 23 November 2014

TIME VALUE OF MONEY



A.    KONSEP TIME VALUE OF MONEY

Dalam menilai suatu arus kas harus mempertimbangkan waktu dan tingkat bunga. Hal ini penting untuk membandingkan nilai uang yang diterima pada waktu yang berbeda. Seorang investor akan lebih senang menerima uang Rp 1.000.000,- hari ini daripada sejumlah uang yang sama setahun mendatang. Jika ia menerima uang tersebut hari ini, ia dapat menginvestasikan uang tersebut pada suatu tingkat keuntungan sehingga tahun mendatang uang Rp. 1.000.000,- telah menjadi lebih besar dari Rp 1.000.000,-. Dalam ekonomi konvensional itu disebut uang memiliki nilai waktu. Uang yang ada sekarang lebih disenangi daripada uang yang didapatkan pada waktu yang akan datang dalam jumlah yang sama disebut juga dengan time preference. Sebab, Rp l.000.000 yang diterima sekarang dapat menghasilkan bunga selama setahun ke depan, misalkan uang itu ditabung di bank.

Time value of money atau nilai waktu uang adalah sebuah konsep yang menyebutkan bahwa uang sebesar satu rupiah yang dapat diterima saat ini adalah lebih bernilai dibanding satu rupiah yang baru akan diterima pada waktu yang akan datang. Karena uang tersebut akan memperoleh hasil yang lebih besar bila diinvestasikan, dibanding uang yang baru dapat diterima pada masa yang akan datang.

William R. Lasher mengemukakan bahwa time value of money didasarkan pada gagasan bahwa sejumlah uang di tangan seseorang saat ini bernilai lebih dari jumlah yang sama dijanjikan pada beberapa waktu di masa depan.

Konsep dasar nilai waktu uang (time value of money) meliputi (1) nilai mendatang (future value/FV) dan (2) nilai sekarang (present value/PV). Baik nilai mendatang maupun nilai sekarang dapat dibedakan lagi menjadi nilai tunggal dan nilai anuitas. Proses perhitungan nilai mendatang disebut pemajemukan (compounding), sedangkan proses perhitungan nilai sekarang disebut pendiskontoan (discounting). Dalam manajemen keuangan, konsep nilai sekarang lebih banyak digunakan, seperti penetapan kelayakan investasi pada aktiva tetap.

 Berikut adalah beberapa contoh terapan yang tetkait dengan konsep nilai waktu dari uang;
  • Tabungan
  • Pinjaman Bank
  • Berbagai jenis kredit seperti kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor, dan kredit barang konsumsi lainnya
  • Asuransi
  • Pemilihan alternatif beli atau sewa (leasing)
  • Penilaian proyek
  • Penilaian saham, obligasi, dan instrumen-instrumen keuangan lainnya
Dari berbagai contoh terapan yang digambarkan, terlihat bahwa konsep waktu dari uang menempati posisi penting dalam keuangan, baik pada aspek keuangan perseorangan, manajemen keuangan perusahaan, penilaian investasi surat-surat berharga, maupun investasi riil seperti pendirian pabrik, pembelian mesin, perluasan usaha, dan sebagainya.

Dua konsep yang digunakan dalam menghitung nilai waktu dari uang yaitu Nilai Akan Datang dan Nilai Sekarang.

1. Nilai Akan Datang/NAD (future value) sebagai nilai akumulasi yang akan diterima di masa yang akan datang sebagai hasil investasi yang akan dilakukan pada saat ini.

Uang yang ditabung hari ini (present value) akan berkembang menjadi sebesar future value karena mengalami proses bunga-berbunga (compounding). Jadi future value adalah nilai di masa mendatang dari uang yang ada sekarang. 
Rumus FV : 
FV = PV (1+i) n
 Dimana :
-        FV       = besarnya pokok dan bunga pada tahun ke-n
-        P          = besarnya pokok pinjaman
-        i           = tingkat bunga
-        n          = jumlah tahun
 Contoh. Anggap tingkat bunga nominal 10% per tahun dan besarnya tetap selama tiga tahun ke depan. Jika PT A menyimpan uang sebesar Rp 100,00 pada awal tahun ke-1 saja, berapa uang perusahaan itu pada akhir tahun ke-1, ke-2, dan ke-3? Untuk menjawabnya, tempatkanlah 100 di angka 0. Gunakan rumus FV!
 
Dengan menggunakan rumus FV, besar uang PT A akhir tahun ke-1, ke-2, ke-3:

FV1= 100(1 + 10%)1= Rp110,00
FV2 = 100(1 + 10%)2= Rp121,00
FV3 = 100(1 + 10%)3= Rp133,10

Artinya, uang Rp 100,00- saat ini nilainya sama dengan Rp 133,10- tiga tahun kemudian.

2. Nilai Sekarang/NS (present value) adalah nilai hari ini dari sejumlah atau serangkaian jumlah uang di masa yang akan datang, yang dihitung melalui pendiskontoan jumlah di masa yang akan datang dengan tingkat bunga yang sesuai. Present value merupakan kebalikan dari future value  yaitu besarnya jumlah uang pada permulaan periode atas dasar tingkat bunga tertentu dari sejumlah uang yang baru akan diterima beberapa waktu atau periode yang akan datang. Jadi present value menghitung nilai uang pada waktu sekarang bagi sejumlah uang yang baru akan kita miliki beberapa waktu kemudian.

Proses mencari present value disebut dengan melakukan proses diskonto (discounting). Present value dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari suatu nilai yang akan diterima atau dibayar di masa mendatang. Discounting adalah proses menghitung nilai sekarang dari sejumlah uang yang akan diterima atau dibayar di masa mendatang. Misalnya, seseorang menginginkan punya uang sebesar Rp 1.500.000 di satu tahun kemudian. Maka, berapa ia harus menabung saat ini, jika telah diketahui tingkat bunganya?

Contoh. Anggaplah PT A akan menerima uang sebesar Rp 133,10 pada akhir tahun ke-3 mendatang. Bila tingkat bunga 10% per tahun dan besarnya tetap sama tiga tahun ke depan, berapa nilai uang sebesar Rp 133,10 itu jika diterima di awal tahun sekarang? Untuk menjawabnya, tempatkanlah 133,1 di angka 3 garis waktu:

Rumus PV : 
PV = FV (1+i) -n
Dimana:
-        FV       = Nilai yang akan datang / future value tahun ke – n
-        P          = Nilai sekarang / present value
-        i           = tingkat bunga
-        n          = jumlah tahun
Dikaitkan kembali dengan kasus PT A yang pertama, secara intuitif tentu kita sudah dapat menduga bahwa nilai sekarang (awal tahun ke-1) dari Rp 133,10 adalah Rp 100,00. Hasil itu diperoleh dengan menggunakan rumus PV:

Dengan menggunakan rumus PV, nilai sekarang dari Rp 133,10 yang akan diterima tiga tahun mendatang pada tingkat bunga 10% adalah Rp 100,00 (133,1 x (1 + 10%)-3).

Bagaimana caranya membandingkan biaya yang harus dikeluarkan saat ini (investasi) dengan pendapatan yang akan diterima kemudian? Hal ini dapat dipandang dari 2 sisi:
  • Preferensi waktu: bila A harus memilih, sekarang mendapat Rp 2juta atau 2 tahun kemudian mendapat Rp2 juta. Mana yang akan dipilih A?
  • Produktivitas: bila A harus memilih, sekarang mendapat Rp 2juta atau satu tahun kemudian mendapat Rp2,4 juta. Mana yang akan dipilih A?
B.     ANUITAS
Anuitas adalah serangkaian pembayaran atau penerimaan dalam jumlah yang sama selama periode tertentu suatu aliran kas yang jumlahnya setiap tahun sama. Perbedaan anuitas dengan angsuran; Anuitas adalah suatu pembayaran yang jumlahnya sama, yang diterima atau dibayarkan pada tiap akhir periode dengan waktu yang sama untuk jumlah waktu tertentu. Sedangkan angsuran adalah suatu pembayaran dengan jumlah tertentu, yang mungkin jumlahnya dapat berbeda dan waktu dapat tidak teratur.

Ada 2 jenis dasar anuitas yaitu:
  • Anuitas biasa yaitu anuitas yang penempatannya dilakukan pada akhir periode.
  • Anuitas jatuh tempo yaitu anuitas yang penempatannya dilakukan pada awal setiap periode.
Bunga Anuitas
Bunga anuitas adalah modifikasi dari bunga efektif. Prinsip bunga anuitas hampir sama dengan bunga efektif yaitu menggunakan perhitungan bunga yang fair, yaitu bunga dihitung dari sisa pokok yang belum dibayar.

Perbedaan bunga anuitas dengan bunga efektif adalah pada jumlah angsuran per bulannya. Dalam bunga efektif, angsuran menurun sejalan dengan berkurangnya bunga; sedang dalam bunga anuitas angsuran dibuat sedemikian rupa agar sehingga tiap bulannya jumlahnya tetap.
Seperti bunga efektif, bunga anuitas biasanya dipakai pada perhitungan kredit jangka panjang misalnya KPR atau kredit usaha.

C.    PENERAPAN TIME VALUE OF MONEY DALAM PENDIDIKAN
Saat ini Nazla berusia 13 tahun. 19 tahun mendatang orang tua Nazla menginginkan Nazla untuk mengambil kuliah Jurusan Nazla Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Orang tua Nazla melihat total biaya kuliah sampai lulus di brosur UNJ adalah sebesar Rp 200.000.000,- sedangkan inflasi pendidikan adalah sebesar 10% per tahunnya. Berapakah perkiraan uang yang harus dikeluarkan orang tua Nazla untuk menguliahkan Nazla setelah mereka melihat brosur UNJ dan menghitung-hitung inflasi pendidikan?
Jawab.
FV = PV (1+ i) n
FV = 200.000.000 (1+10%) 6
FV = 200.000.000 (1,1) 6
FV = 1.320.000.000

Jadi, biaya kuliah Nazla 6 tahun mendatang adalah sebesar Rp 1.320.000.000.
Orang tua Nazla bisa mulai menabung di bank dengan menerapkan konsep time value of money agar 6 tahun mendatang bisa mengumpulkan uang sebesar Rp 1.320.000.000 untuk biaya kuliah anaknya.
Jika menggunakan rumus present value, maka dapat ditaksir bahwa uang yang dimiliki Orang tua Nazla saat ini adalah sebesar:
P = 1.320.000.000 (1+10%)-6
P = 1.320.000.000 (0,5644)
P = Rp 745.105.587,7