Senin, 19 Mei 2014

Kuliah Umum "Membangun Kewirausahaan Pendidikan"



  Kuliah Umum "Membangun Kewirausahaan Pendidikan"


Rabu, 14 Mei 2014, bertempat di Gedung Sertifikasi Guru Lantai 9, Jurusan Manajemen Pendidikan mengadakan kuliah umum (studium general) yang bertemakan "Membangun Kewirausahaan Pendidikan". 


Kuliah Umum tersebut mendatangkan seorang narasumber Bapak Dr. Ir. Haidar Bagir, M.A.. Beliau merupakan pendiri dan direktur utama dari Mizan Publishing Group, serta ketua yayasan Lazuardi Hayati, yang membawahi sekolah Lazuardi GIS.

Bapak Dr. Ir. Haidar Bagir, M.A membawakan materi mengenai "Konsep Mengelola Sekolah Berkualitas", dimana materi terbagi menjadi dua, yaitu pembahasan mengenai perubahan paradigma dan nilai seorang pendidik, serta pengelolaan sekolah secara garis besar.

Mengelola Sekolah Berkualitas 

Hal yang pertama dalam menentukan sekolah berkulitas adalah menentukan visi dan misi sekolah, selanjutnya tujuan sekolah tersebut didirikan. 
Di dalam sekolah Lazuardi GIS, visi dan misi yang diusung adalah:

Visi : Mencapai world class school yang  dapat menjadi sumber inovasi dan kreativitas dalam upaya perbaikan terus-menerus falsafah, prinsip, sistem, dan praktik pendidikan di negeri kita serta mendorong ke arah pemerataan pendidikan berkualitas untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Misi : Mengadvokasi pemerintah untuk mengembangkan sistem pendidikan yang baik dan accessible untuk seluruh masyarakat Indonesia, mendorong tumbuhnya sekolah-sekolah yang baik sedemikian, dan membekali siswanya untuk dapat memiliki kesemua bekal bagi suatu kehidupan yang baik, di dunia dan di akhirat.


Tujuan Kelembagaan: Menjadi world class school
World class school yang memiliki ciri-ciri :
Memiliki SDM dalam jumlah cukup yang capable, terus belajar, serta bersikap dan bekerja profesional
Memiliki organisasi dan manajemen yang supportive
Selalu memiliki perencanaan-perencanaan yang sistematis
Memiliki standar-standar best practice dan menerapkannya dengan sebaik-baiknya
Memiliki sistem monitoring dan control  untuk memastikan best practice berjalan disamping juga membuka ruang bagi contimuous improvement
Memiliki resources yang cukup untuk menyelenggarakan organisasi dengan sebaik-baiknya.
 

Tujuan pendidikan yaitu untuk mempersiapkan siswa didik agar untuk menjadi orang-orang yang sejahtera secara fisik, mental, dan spiritual. Ringkasnya, memiliki kehidupan yang baik,dunia dan akhirat.

Guru yang berkompeten


Suasana  dan Sarana Pembelajaran
  1. Lingkungan sekolah dirancang agar nyaman, selesa (spacious), asri, bersih, sehat, sopan, ramah, akrab, dan demokratis.
  2. Tersedia sarana yang cukup untuk menunjang proses pembelajaran, baik dalam hal ketersediaan berbagai lab – sains, bahasa, dan komputer -- ruang untuk berbagai aktivitas, alat peraga, sarana Teknologi Informasi, perpustakaan, wahana permainan dalam dan luar ruang dan sebagainya.
  3. Kurikulum dirancang dengan sepenuhnya mengacu kepada perspektif yang benar mengenai tujuan pendidikan, yakni menyiapkan anak-anak kita agar menjadi manusia-manusia yang hidup sejahtera dan bahagia
  4. Penerapan Disiplin Positif

Kerja sebagai Profesi
  Kerja atau pekerjaan, yang khususnya membutuhkan keahlian yang diperoleh dari hasil pelatihan atau pendidikan spedsifik, biasa disebut sebagai profesi (profession)
  Sinonim dari “profesi” adalah “vokasi (vocation)
  Istilah “vocational schools”, yang sering dipakai untuk menunjuk sekolah kejuruan, berasal dari kata ini.
Kerja sebagai Passion
  Sebelum menjelma sebagai suatu konsep yang terkait dengan upaya mencari imbalan keuangan sebesar besarnya, profesi lebih bermakna pekerjaan yang begitu dicintai sehingga orang bersedia memberikan tenaga dan perhatiannya sepenuh waktu, bahkan lebih dibanding berbagai concern kehidupan lainnya.
  Sayangnya, inti-maknanya, yakni orientasi pelayanan kepada manusia, justru hilang di bawah dominasi konsep mengejar imbalan keuangan yang sebesar-besarnya itu.

Berikut photo sebagai dokumentasi pada saat kuliah umum:







Tidak ada komentar:

Posting Komentar